Rumahku, rumahmu pula
Tetapi rumahku dan rumahmu yang banyak orang katakana sebagai habitat
Ya aku adalah tajuk-tajuk yang berdiri kokoh itu
Sama dengan ku, primata juga tak kalah penting karena kami sama-sama perlu harmoni
Harmoni pada sesama karena aku katanya berguna bagi semua
Lihatlah derai, tangis semua dan sesama seolah mengadu kepadaku tentang rindu
Suara merdu yang bersahutan menjadi penanda harmoni di alam liar
 kini berubah menjadi sendu dan sepi
Riuh ragam primata dan satwa berubah dengan menjelma teriakan pongah karena tingkah polah kita manusia yang selalu lupa atau sengaja lupa
Lihatlah dogma manusia selalu memaksa karya ciptaan Ilahi yang harusnya dibiarkan selalu dijaga tetapi didera dengan tindakan nyata
Berharap, ada kata secercah harapan agar boleh kiranya menjaga bersama agar harmoni hingga selamanya.