Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Konservasi VS Rencana Pembukaan Hutan dan Lahan, Lalu Bagaimana dengan Konsep Konsep Konservasi yang Selalu Digaungkan Itu?

10 Januari 2025   13:54 Diperbarui: 10 Januari 2025   15:40 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:  Foto udara kerusakan hutan (deforestasi) yang terjadi di Kalimantan. (Foto dok. Shutterstock via Kompas).

Tanya siapa? Entahlah. Tetapi sejujurnya hutan alam di Indonesia ini yang katanya melimpah dan surga bagi ragam tumbuhan, hewan dan tentu saja kita akan tinggal cerita apabila pembukaan hutan alam benar-benar terjadi nanti.

Tangis dan ratapan, konflik sosial sepertinya akan sulit terelakkan jika hutan alam ini dibuka secara besar-besaran. Hampir pasti, tidak sedikit orang yang akan berlomba-lomba mencari, menguasai tanah-tanah tak bertuan atau tanah masyarakat, tanah adat atau pun tanah yang tidak boleh diganggu gugat lainnya.

Bencana ekologis pun hampir dipastikan akan terjadi apabila tidak ada solusi jitu cara memperbaiki tata kelola lahan yang mungkin selama ini pun sangat rentan terjadinya konfik si tuan dan si akar rumput yang semakin sering muncul di permukaan.

Berharap, pemerintah mengkaji ulang tentang rencana pembukaan lahan berskala besar tersebut, dengan mempertimbangkan berbagai dampak-dampak yang ada demi masyarakat dan tentu saja keberlanjutan nafas kehidupan semua makhluk hidup. Mengingat, lahan pangan, energi dan air sejatinya tanpa pembukaan lahan berskala besar (tanpa mengorbankan hutan alam ini) pun sejatinya bisa dilakukan.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun