Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Puisi) Pancaroba yang Anomali di Sekitar Kita

9 Oktober 2024   15:54 Diperbarui: 9 Oktober 2024   18:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: anomali cuaca. (Foto dok. kompas.com).

tentang lolongan satwa menangis karena rumah berganti lapang lindang, tentang tanam tumbuh yang semakin gersang

Mengadu kepada si tuan tanah yang merengek karena, tanah dan air tak banyak lagi bersisa karena kering juga kadang kering kerontang

Pancaroba dan Anomali cuaca, seolah berlomba-lomba menjadi semakin susah ditebak karena titah dan seperti itu adanya

Cuaca, iklim yang kita rasa sama dengan anomali dan pancaroba politik yang kadang menggelitik

Demikian pula para empunya dogma-dogma dan pepatah berkilah

Suhu politik dan iklim yang sudah semakin nyata di depan mata

Kini, adakah yang menuai janji tentang peduli kepada nasib lingkungan

Nasib tangis satwa yang tak kunjung usai terhimpit di habitat penyambung nyawa

Pancaroba dan anomali sama-sama menjebak kepada nasib semua napas yang mendiami rimba raya 

Panas membuncah merusak rongga-rongga tanah dan sendi kehidupan 

Anomali dan pancaroba di sekitar kita sebagai tanda bagi kita semua untuk berjaga dan waspada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun