Pancaroba dan anomali bukan hanya tentang iklim semata
tetapi pancaroba dan anomali tentang suhu yang tak menentu
Suhu bumi/iklim kita, suhu politik dan lain sebagainya di sekitar kita
Kata tentang rasa, rasa iba dan menarik minat yang bermuara pada penentu
Pancaroba dan anomali iklim dan politik yang seolah searah, kadang panas, kadang hujan, kadang dingin
Menyeruak menembus batas tentang kilas dan tingkah polah terkait janji pada alam semesta raya
Iklim dan suhu politik seolah sama  dengan janji-janji manis yang terus sejalan dengan rebahnya rimba raya
Cuaca panas, hujan dan dingin menembus  batas kewajaran kita semua
Ketika teduh, mengaduh, menuduh sekaligus menagih janji-janji bukan sandiwara?
keluh kesah rimba yang berkilah tentang sekelumit akar yang tercerabut, tentang batang yang terpotong-potong,
tentang lolongan satwa menangis karena rumah berganti lapang lindang, tentang tanam tumbuh yang semakin gersang
Mengadu kepada si tuan tanah yang merengek karena, tanah dan air tak banyak lagi bersisa karena kering juga kadang kering kerontang
Pancaroba dan Anomali cuaca, seolah berlomba-lomba menjadi semakin susah ditebak karena titah dan seperti itu adanya
Cuaca, iklim yang kita rasa sama dengan anomali dan pancaroba politik yang kadang menggelitik
Demikian pula para empunya dogma-dogma dan pepatah berkilah
Suhu politik dan iklim yang sudah semakin nyata di depan mata
Kini, adakah yang menuai janji tentang peduli kepada nasib lingkungan
Nasib tangis satwa yang tak kunjung usai terhimpit di habitat penyambung nyawa
Pancaroba dan anomali sama-sama menjebak kepada nasib semua napas yang mendiami rimba rayaÂ
Panas membuncah merusak rongga-rongga tanah dan sendi kehidupanÂ
Anomali dan pancaroba di sekitar kita sebagai tanda bagi kita semua untuk berjaga dan waspada
tanda akan kewaspadaan, waspada karena cuaca yang tidak menentu
Cuaca panas sama pula dengan iklim politik terkadang sulit diprediksi
karena kadang ada janji dan ada kontroversi, berharap kita bijaksana dengan fakta dan realita yang ada.
Ketapang, Kalbar 09/10/2024
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H