Pada kesempatan tersebut pula, teman-teman dari pengajar muda berkesempatan mengajak siswa-siswi melakukan penanaman pohon di sekitar sekolah SDN 10 Banyu Abang.
Adapun tujuan dari kegiatan ini sebagai bentuk kampanye penyadartahuan sekaligus ajakan kepada siswa-siswi agar peduli kepada nasib satwa dilindungi, lebih khusus satwa yang sangat dilindungi seperti orangutan. Selain juga satwa dilindungi lainnya seperti bekantan, kelasi, burung enggang dan trenggiling serta satwa lainnya.
Kolaborasi yang baik, ya boleh dikata demikian, karena Yayasan Palung (YP) dan Pengajar Muda (PM Kayong Utara) sama-sama mengambil peran dalam kegiatan tersebut.
Dari Yayasan Palung yang ikut serta dalam kegiatan tersebut adalah; Widiya Octa Selfiany, Riduwan, Sela Darmiyati dan Petrus Kanisius.
Sedangkan dari Pengajar Muda adalah; Zakiatul Dina Fajriah, Artika Lessanti, Linda Setianing Tanti, Nopri Hidayat, Ari Febrio Pratama Panjaitan, Wira Sakinatun Najahah, Binti Tsulsiyah dan Amalia Safitri.
Pada kegiatan ini juga kami sama-sama belajar bersama adik-adik di sekolah, untuk saling peduli dengan satwa, lingkungan dan budaya masyarakat setempat.
Sebagai tambahan informasi, Pengajar Muda adalah sarjana-sarjana terpilih yang direkrut, dilatih dan dikirimkan oleh Indonesia Mengajar untuk membersamai masyarakat sebagai guru di pelosok Indonesia selama 1 (satu) tahun.
Berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini di sekolah-sekolah ada tumbuh kembang dari adik-adik untuk lebih mengenal dan peduli dengan persoalan lingkungan terlebih kepada satwa yang dilindungi. Dengan demikian juga, mereka bisa menyebarkan informasi tentang perlunya menjaga dan melindungi satwa-satwa yang dilindungi yang ada di Indonesia. Karena peran pentingnya, beberapa diantaranya seperti orangutan dan burung enggang adalah si petani hutan.
Petrus Kanisius-Yayasan Palung