Cinta akan nafas alam, kita dan sesama kiranya boleh merajut hingga berlanjut sampai selamanya
Kalah menjadi arang, menang jadi abu
Hutan alam bercerita kepada kita tentang pudarnya kadar cinta kita kepada alam dan sesama
Lihat, alam tak marah walau dalam diam ia menangis, dalam rupa ia menyana
Rupa-rupa cinta kita kepada alam dan sesama semakin terkikis habis tak bersisa
Kita seolah lupa kepada alam semesta bahwa semua bukan warisan tetapi titipan Maha Kuasa.
Â
Ketapang, 26/10/2023
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H