Lebih lanjut, menurut Erik sapaan akrabnya yang juga seorang pengamat burung, mengatakan, Saat ini kita pada tahapan analisis data untuk memperkirakan populasi Orangutan berdasarkan temuan sarang yang ada.Â
Kami juga bertemu beberapa spesies penting yang menjadi salah satu indikator hutan masih bagus yaitu ; burung enggang, burung elang, burung pelatuk, burung takur dan luntur.
Cerita selanjutnya dari tim survei adalah ketika berjumpa dengan bekas cakar beruang yang mencakar batang pohon kayu, beruntungnya mereka tak bersua dengan beruang.
Selanjurnya ada kondisi jalan yang rusak sehingga menyebabkan salah satu anggota team tercebur ke parit karena jembatan kayu yang dilewati patah. Ada juga cerita yang cukup mengerikan, karena salah seorang tim survei ada yang digigit ular saat survei.
Selain itu juga ada cerita kaki terluka terkena parang dan juga hal yang luar biasa adalah ketika teman LPHD ada yang baru pertama kali tidur di hammock sampai mereka pusing dan susah tidur.
Tidak kalah menarik dan luar biasanya lagi, saat survei di wilayah gambut cukup menantang karena pasokan air  harus menggunakan air gambut. Sedangkan persediaan air bersih sangat terbatas, mereka mau tidak mau harus minum air gambut dan cacing di dalam air gambut tersebut. Ketika hujan bisa tantangan sekaligus berkah.
Tantangannya, ketika hujan maka mereka tidur tertimpa hujan dan berkahnya bisa kami tim survei bisa beroleh air bersih, kata Hendri Gunawan, Field Officer Animal and Habitat Protection dari Yayasan Palung.
Cerita lucu dan luar biasa lainnya yang tak kalah menarik adalah ketika salah seorang teman harus memanjat pohon demi signal untuk berkomunikasi dengan dosen karena survei sambil kuliah.