Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

"Hutan dan Orangutan" Bolehlah Kiranya Harmoni dan Berlanjut sampai Nanti

24 Agustus 2020   14:31 Diperbarui: 24 Agustus 2020   21:04 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sedikit yang menyuarakan agar hutan dan orangutan harus lestari hingga nanti. Akan tetapi, sebaliknya juga bagaimana cara agar hutan dan orangutan bisa berlanjut sampai nanti?.

Hutan dan orangutan betapa mereka memerlukan kita saat ini dan nanti. Memerlukan kita untuk peduli sebagai keberlanjutan sumber kehidupan bagi semua pula sampai nanti.

Nafas-nafas keberlanjutan itu tidak hanya hutan dan orangutan sejatinya, tetapi semua yang bernafas tidak terkecuali kita manusia. Ada kita, ada hutan dan orangutan. Tetapi mampukah hutan dan orangutan bisa berlanjut tanpa kita? 

Sejujurnya, hutan dan orangutan bisa hidup dan berlanjut tanpa kita andai saja mereka tidak diganggu oleh kita manusia. Keadaan saat ini justru sangat terlihat dan menjadi keharusan kita pula agar hutan, orangutan, dan kita kiranya harmoni dan berlanjut.

Entah apa ceritanya bila tidak ada hutan bagi kehidupan kita pada umumnya masyarakat di Indonesia. Beribu-ribu hingga berjuta manfaat kita terima setiap waktu dari hutan. Nafas kehidupan berupa udara dan air bersih. 

Tidak hanya itu, masih tersedianya luasan tutupan hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati pun memberikan ruang yang luas dan bebas bagi penghuni hutan yang tak lain orangutan dan satwa lainnya sebagai penyemai dan penjaga hutan.

Tersedianya keanekaragaman hayati yang masih melimpah sebagai tanda kesejahteraan manusia dan itu kunci dari planet ini. Peran penting dari satwa seperti orangutan dan burung enggang sebagai penyemai pun tidak bisa disangkal. 

Hadirnya orangutan dan burung enggang sebagai cara yang luar biasa dari Sang Kuasa agar hutan boleh harmoni dan berlanjut dengan cara-cara sederhana yang kita miliki. Hilangnya hutan berarti harus siap menghadapi berbagai persoalan yang ada.

Setidaknya keharmonisan hutan dan orangutan bersama satwa lainnya serta manusia sejak dulu itu telah ada, namun perlahan tetapi pasti semakin luntur. 

Hutan semakin sulit untuk berdiri kokoh, demikian pula penghuninya tidak terkecuali orangutan dan satwa lainnya bersama manusia pula sudah semakin sulit bertahan saat ini karena memang saat ini keharmonisan itu semakin memudar. Perlu kita manusia untuk memupuk kembali rasa peduli agar semua boleh berlanjut hingga nanti.

Seperti terlihat, bila keharmonisan itu terus memudar maka semakin sulit bagi kita untuk merajutnya kembali. Kita memerlukan hutan dan orangutan karena manfaat mereka bagi kita yang tiada tara. 

Selama ini kita sesungguhnya menyadari apa yang terjadi namun selalu mengadu setelah semuanya semakin sedikit atau hilang. Yang tersisa pun sudah semestinya dijaga, dirawat dan disemai kembali. 

Kita semua sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna di muka bumi ini oleh Sang Pencipta setidaknya bisa mencari cara-cara sederhana agar hutan dan orangutan boleh berlanjut.

Menjaga yang tersisa (hutan dan orangutan) serta satwa lainnya menjadi sesuatu yang semakin utama oleh kita dan siapa saja. Sejatinya hutan dan orangutan bisa berlanjut sampai kapanpun tanpa campur tangan kita manusia. Tetapi karena ulah kita, hutan dan orangutan harus kita perhatikan (pedulikan). 

Sekadar mengingat, hutan hilang sudah semestinya harus diperbaiki karena sumber kerusakannya tak lain karena ulah manusia dan tangan-tangan tak terlihat.

Kita yang terkadang tanpa ampun mengikis habis hutan yang tidak lain sebagai habitat orangutan, tetapi di satu sisi kita menyalahkan alam karena tidak bersahabat dengan kita. 

Tetapi apakah benar demikian adanya?. Apakah alam tak bersahabat dengan kita atau kitanya yang tidak bersahabat dengan mereka (hutan dan orangutan) dan satwa lainnya.

Mungkin yang sudah terjadi adalah kita tidak bisa berlanjut andai saja tidak ada hutan dan orangutan. Hadirnya hutan sebagai keberlanjutan nafas hidup hingga nanti, itu slogan yang harus ada dan terpatri bagi kita semua. Slogan lain yang juga harus selalu ada adalah hutan terjaga masyarakat sejahtera.

Ragam tumbuhan, satwa yang hidup tidak terkecuali hutan yang tumbuh selalu memberi warna bagi planet ini untuk membalut kerinduan agar semua pengisi semesta ini harmoni sampai nanti dan bisa saling memberi manfaat tanpa memanfaatkan, karena hutan alam ini merupakan titipan yang harus dijaga oleh siapa saja tanpa terkecuali. 

Bila hutan, alam ini bisa terus kita jaga maka ia pun akan memberikan manfaat yang tak terhingga kepada kita semua. Berharap hutan dan orangutan bisa berlanjut dengan rasa rasa harmoni yang kita miliki.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun