Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arti Nafasku dan Nafasmu

22 November 2019   15:03 Diperbarui: 22 November 2019   15:12 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nafasmu dan Nafasku 

Raung meraung itu nafasmu kini

Raung itu raung ku, raung kami juga

Raungmu berarti nafas kami pula

Apa kini kita telah mendua

Tak ada kata selain merindu nafas hidup untuk tetap hidup

Merasa dikata, mengata tentang tingkah polah

Kisah resah patah hilang lenyap

Nafasmu digadai, diburu dan djual

Tanam tumbuh tercabut 

Matahari bersinar terhalang kabut

Nada kata bertutur mengatur

Irama tanya menganga

Luka lara tentang kita semua

Tak terkecuali alam semesta

Nafas berarti hidup yang harus terus berlanjut

Nafas yang tak boleh lekang oleh waktu

Bila ia hilang berarti nafas akan berhenti

Kita pun tau akan berartinya nafas itu

Karena tanam tumbuh dan ragam satwa pun ingin menghela nafas lega

Ketapang, Kalbar, 22/11/2019

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun