Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kini Hujan Telah Membasuh Bumi

4 Oktober 2019   15:41 Diperbarui: 4 Oktober 2019   16:07 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hujan. Foto dok : Kulkann

Hutan dan tanah air tidak akan menangis bila ia dilukai hingga dicambuk dan didera. Ia akan selalu setia dengan semua makhluk. Sebaliknya, kitalah yang selalu memilih untuk tidak setia dengan bumi walaupun ia (bumi) telah menyiapkan semuanya bagi kita.

Hutan dan tanah air saat kering kerontang memang ia perlu untuk dibasahi/dibasuh oleh hujan apalagi ketika bara api mendera.

Hutan tanah di bumi perlu dibasahi agar tidak kering kerontang, agar  panas tak kentara mendera. Demikian pula hutan, ia akan tiba sebagai penanda penyejuk jiwa agar semua nafas tak lagi kalut kalang kabut mendera di bumi ini. Manusia sebagai penjaga bumi sebagai ibu dari semua makhluk hidup. Semua makhluk hidup bisa bersukaria menyambut datangnya hujan sebagai penyejuk jiwa dan berharap api tak lagi mendera. Dengan datangnya hujan berharap tak membuat gaduh yang menimbulkan banjir. Bumi milik kita bersama, mari kita jaga bersama agar tak punah dimakan jaman. Semoga saja...

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun