Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jakarta Mati Listrik, Kami di Pedalaman Lebih Sering Lagi Mati Lampu Bahkan Tak Berlistrik

7 Agustus 2019   11:25 Diperbarui: 7 Agustus 2019   11:36 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lilin menjadi penerang dan andalan jika listrik mati atau  lampu padam. Foto ilustrasi, dok : Tribun pontianak

Tidak untuk saling menyalahkan, tetapi hanya bertanya siapa yang salah dalam hal ini (jika listrik mati)?. Jika di Ibu kota banyak yang dirugikan karena listrik, kami diperhuluan juga demikian rasanya. Sama-sama rugi juga. Bukankah demikian adanya?. Apakah juga kami di daerah perhuluan bisa menuntut kopensasi jika listrik mati?. Lalu siapa yang layak disalahkan dalam hal ini?.

Lantas harus seperti apa?. Apakah kami di perhuluan juga akan menuntut agar listrik tak mati lagi dan bisa segera untuk diperbaiki. Selain itu, masyarakat perhuluan pun sejatinya memiliki hak yang sama.

Semoga saja persoalan mati listrik ini bisa segera berakhir dengan baik adanya dan menjadi perhatian utama semua pihak sejatinya. Mengingat di daerah perkotaan dan pedesaan (kampung/perhuluan) memiliki hak yang sama (tidak dianak tirikan) terkait pemadaman listrik/mati listrik (mati lampu). Berharap pula semoga pemadaman bergilir dan mati listrik/ mati lampu tidak berulang.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun