Tak terasa masa-masa pemilu telah berlalu
Sepanjang waktu selama pemilu engkau sang pahlawan demorasi (pahlawan pemilu) yang bekerja sepanjang waktu
Waktu terus berlalu hingga pemilu telah berlalu
Pemilu berlalu, tetapi ada kisah pilu yang bercerita tentang Sang Pahlawan demokrasiku
Mengutamakan kepentingan pemilu itulah engkau petugas pemilu yang tak lain engkaulah pahlawan demokrasiku
Menjelajah ke semua arah wilayah dengan langkah tanpa lengah melampaui tanpa marah dan lelahku
Lelahku ku terabas dengan tanggungjawabku untuk negeriku ketika pemilu
Kisahku bermula ketika nafasku yang tidak terlalu mampu menahan deru berpacu dengan waktu
91 nyawa melayang tak mampu bertahan dan 347 tak berdaya karena sakit seiring dengan tanggungjawabku saat menunaikan tugas untuk negeriku.
Ku tau orang akan menyalahkanku jika aku tak mampu dan tak menjalankan tanggungjawabku
Sebaliknya aku dikenang sepanjang waktu sebagai Pahlawan Demokrasi ketika nyawaku berlalu pergi untuk selalamanya. Terima kasih sang pahlawan demokrasi.
Catatan : Puisi ini dibuat untuk mengenang 91 orang meninggal ketika menjalankan tugas pemilu. Mereka semua adalah pahlawan demokrasi sesungguhnya. #RIPPahlawanDemokrasi, upahmu besar di surga.Â
Ketapang, Kalbar, 24 April 2019
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI