Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Si Kayu Besi, Kian Langka tapi Banyak Diminati

3 Juli 2018   12:06 Diperbarui: 3 Juli 2018   19:01 4349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ukurannya terlalu besar, maka biasanya kayu ulin jarang untuk ditebang. Kayu besi/ulin yang ditebang harus digunakan secara tepat guna dan maksimal. Adapun diameternya kayu ulin terbesar bisa mencapai 120 cm atau lebih dari itu, untuk tinggi, pohon ulin bisa mencapai 40-50 meter dan hidup bisa mencapai 1000 tahun. Sebaran pohon ulin hidup dan tumbuh pada dataran rendah 50-500 mdpl.

Gedung Serbaguna yang dulunya merupakan gereja Katolik di Kec. Simpang Dua, Ketapang, Kalbar. Semua bahan bangunan ini semua bahan bangunannya adalah Kayu Besi. Foto dok. Simon Tampubolon
Gedung Serbaguna yang dulunya merupakan gereja Katolik di Kec. Simpang Dua, Ketapang, Kalbar. Semua bahan bangunan ini semua bahan bangunannya adalah Kayu Besi. Foto dok. Simon Tampubolon
Seperti misalnya, di Kabupaten Ketapang, Kalbar, masyarakat memerlukan kayu besi digunakan untuk pembuatan rumah biasa, rumah adat atau pun rumah betang menggunakan bahan baku Kayu besi/kayu ulin. Papan, tongkat, bahkan kayu ulin juga bisa digunakan untuk atap. Masyarakat biasanya menyebutnya atap sirap. 

Bahkan misalnya seperti di Simpang Dua, kayu ulin boleh dikata sebagai tanaman sakral. Sakralnya karena jika pohonnya besar bisa dikeramatkan (tidak boleh ditebang oleh warga) dan tanaman ulin harus dijaga oleh semua warga kampung. Apalagi misalnya kayu ulin berada di wilayah tanah adat masyarat.

Selain di Pulau Kalimantan, habitat kayu ulin terdapat di Pulau Sumatera, Sedangkan di negara tetangga terdapat di Serawak, Sabah dan Filipina.

Daftar IUCN Red List tahun 2017, memasukkan kayu ulin dalam daftar Rentan (Vurnerable). Data dok. IUCN Red List
Daftar IUCN Red List tahun 2017, memasukkan kayu ulin dalam daftar Rentan (Vurnerable). Data dok. IUCN Red List
Kayu ulin (kayu besi/iron wood) masuk dalam family Lauraceae. Daftar IUCN Red List tahun 2017, memasukkan kayu ulin dalam daftar Rentan (Vurnerable/VU). Keberadaan tumbuhan/tanaman kayu ulin yang rentan sebagai salah satu dampak kayu ulin sangat diminati oleh banyak orang untuk ragam kebutuhan dan keperluan.

Mungkin, jika terus dibiarkan dan jika tidak ada langkah untuk konservasi terhadap tumbuhan ini bisa saja kayu besi/ulin bisa menjadi langka dan bahkan punah. Berharap kayu ulin tidak punah dan bisa lestari hingga nanti karena adanya perhatian dari semua pihak untuk terus menjaga dan melestarikannya.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun