Jika ukurannya terlalu besar, maka biasanya kayu ulin jarang untuk ditebang. Kayu besi/ulin yang ditebang harus digunakan secara tepat guna dan maksimal. Adapun diameternya kayu ulin terbesar bisa mencapai 120 cm atau lebih dari itu, untuk tinggi, pohon ulin bisa mencapai 40-50 meter dan hidup bisa mencapai 1000 tahun. Sebaran pohon ulin hidup dan tumbuh pada dataran rendah 50-500 mdpl.
Bahkan misalnya seperti di Simpang Dua, kayu ulin boleh dikata sebagai tanaman sakral. Sakralnya karena jika pohonnya besar bisa dikeramatkan (tidak boleh ditebang oleh warga) dan tanaman ulin harus dijaga oleh semua warga kampung. Apalagi misalnya kayu ulin berada di wilayah tanah adat masyarat.
Selain di Pulau Kalimantan, habitat kayu ulin terdapat di Pulau Sumatera, Sedangkan di negara tetangga terdapat di Serawak, Sabah dan Filipina.
Mungkin, jika terus dibiarkan dan jika tidak ada langkah untuk konservasi terhadap tumbuhan ini bisa saja kayu besi/ulin bisa menjadi langka dan bahkan punah. Berharap kayu ulin tidak punah dan bisa lestari hingga nanti karena adanya perhatian dari semua pihak untuk terus menjaga dan melestarikannya.
Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H