Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinai Rintik

17 April 2017   18:01 Diperbarui: 17 April 2017   18:09 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rinai Rintik (hujan). Foto dok. Klinik Fotografi KOMPAS

Rinai merenda malam menjadi penanda

Semua makhluk menghela nafas karena panas

Gemuruh, gemericik, menitik jiwa merindu

Pada sang pencipta rinai rintik di waktu malam menunggu

 candu para perindu

Tusuk menusuk menghujam tajam menghempas lepas

 Menggelayut kusut

Pengelana bumi melintas deras

Merenggut iba terbelenggu kabut

Hujan sehari, hujan sedetik peneduh rindu meranggas

Perlahan pelan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun