Bagiku rindu buat ayah sebagai obat penawar yang tak ubah sebagai jamu alami penyegar tubuh. Racikan nasehatmu berupa arti hidup dan nafas hidup saban waktu begitu berarti hingga kini dan nanti bagiku.
Ayah, rinduku padamu karena kita di alam yang berbeda.
Ayah, aku rindu ayah. Inginku engkau selalu hadir dalam setiap waktu. Inginku rindu itu nyata bertemu atau jika boleh lewat mimpi. Tidak hanya rindu tetapi juga aku sayang ayah. Semoga engkau istirahat tenang di Sisi Kanan Allah Bapa. Amin..
Ketapang, Kalbar, 7/9/2016
Petrus Kanisius- Yayasan Palung
(Puisi ini ditulis dalam rangka even lomba fiksi Rindu di Kompasiana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H