Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Rindu] Ayah Aku Rindu

7 September 2016   18:37 Diperbarui: 7 September 2016   18:44 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah aku rindu. Foto ilustrasi dok. Wahyudin Lukman

Bagiku rindu buat ayah sebagai obat penawar yang tak ubah sebagai jamu alami penyegar tubuh. Racikan nasehatmu berupa arti hidup dan nafas hidup saban waktu begitu berarti hingga kini dan nanti bagiku.

Ayah, rinduku padamu karena kita di alam yang berbeda.

Ayah, aku rindu ayah. Inginku engkau selalu hadir dalam setiap waktu. Inginku rindu itu nyata bertemu atau jika boleh lewat mimpi. Tidak hanya rindu tetapi juga aku sayang ayah. Semoga engkau istirahat tenang di Sisi Kanan Allah Bapa. Amin..

Ketapang, Kalbar, 7/9/2016

Petrus Kanisius- Yayasan Palung

(Puisi ini ditulis dalam rangka even lomba fiksi Rindu di Kompasiana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun