Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Rindu] Ayah Aku Rindu

7 September 2016   18:37 Diperbarui: 7 September 2016   18:44 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah aku rindu. Foto ilustrasi dok. Wahyudin Lukman

Telah 18 bulan engkau berpulang, aku sungguh sangat rindu kepadamu.

Rinduku tidak lain karena engkau ayahku.

Rinduku tidak lain pula karena aku rindu kasih sayangmu yang apa adanya, tulus, iklhlas juga sabar melayaniku yang selalu rewel.

Rinduku padamu, rindu kami sekeluarga kepadamu.

Mungkin rinduku tidak sebanding dengan pengorbananmu selama engkau bersama ibu  mengasuh, merawatku dari kecil hingga aku dewasa.

Rinduku ingin bertemu, ingin becengkrama, bertutur dan saling menyapa.

Rindu nasehat, rindu akan ayah yang tak pilih kasih kepada anak-anaknya.

Ayah, aku sungguh rindu. Rindu tentang ceritamu dulu tentang pesan-pesanmu yang bukan hanya sangat berarti tetapi tentang engkau yang membentuk kami anak-anakmu untuk belajar mandiri kepada diri sendiri dan belajar bersyukur walau acap kali lupa.

Mungkin rinduku tidak sebanding dan tidak bisa membalas seperti kebaikanmu yang tanpa lelah mencari nafkah bagi kami.

Aku rindu Ayah, Aku ada karena engkau. Engkau pemberi semua yang engkau punya. Kasihmu pun belum sempat aku membalas.

Rinduku karena aku ingin mengadu. Mengadu karena aku masih belum bisa sepertimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun