Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apa Salahku, Salahkah Aku?

8 Agustus 2016   17:38 Diperbarui: 8 Agustus 2016   18:32 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti meronta-ronta, disulut mengerang tanpa daya,dijilati entah sakit atau tidak aku yang merasakannya.

Musim berganti musim,

Bila musim kemarau tiba, itu pasti terjadi.

Bara itu ada pasti ada yang menyulut,

Hutan belantara, begitu orang menyebutku.

Banyak orang menyalahkanku ketika aku dibakar, disulut hingga menjadi bara.

Bara itu membakar kulit, tubuh, rambutku.

Menjalar menyebar diakar-akar perlahan hingga cepat menyebar tak rudu (tak tentu arah),

Apa salahku, Salah kah aku?. atau siapa yang salah?. Tanpa untuk saling menyalahkan.

Aku berdiri kokoh,banyak yang bilang aku sebagai penopang.

Tetapi mengapa aku ditebang, dikulit hingga disayat-sayat berubang.

Tak jarang aku dituduh sebagai penyebar penjalar bara, bahkan sesamaku petani lokal di tuduh penyulut. Apakah itu benar?.

Rasanya, para petani tak sanggup membuka dan menyulut beribu-ribu hektar lahan. Terkadang dan acap kali mereka (di/ter) tuduh biang dari semua ini. Lalu siapa?. Entahlah, tetapi yang pasti ada penyebab semua ini. Malu pada rumput bergoyang, semestinya begitu.

Aku hanya bertanya apa salahku, salahku apa?.

Mungkin, hanya bisa berkata; bagaimana bila aku tak ada?.

Mungkinkah aku bisa memayungi kalian sesamaku?.

Deretan pertanyaanku karena ini adanya aku kini, segala fakta bicara dalam tanda dan gambaran nyatanya.

Hanya ini yang menjadi pertanyaanku. Siapa yang boleh menjawabku?.

Menjelang senja menyapa di Ketapang, Kalbar, 8 Agustus 2016

Petrus Kanisius- Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun