Damai itu semakin tercabik oleh ragam kepentingan
Damai pada diri, tanpa harus menyalahkan, membenci atau menyakiti pribadi juga sesama.
Damai pada orang lain tanpa harus dendam atau balas dendam.
Damai mutlak ada menghiasi dan membingkai negeri ini,
Damai pertiwi, damai negeri, damai bumi.
Damai untuk mencintai sesama berpatok pada patok semboyan Bhineka Tunggal Ika. Berbeda tetapi tetap satu.
Bila boleh, berdamailah...
Berdamailah...
Hentikan perang dari segala aspek yang acap kali mendera jiwa raga menggoyang akar rumput hingga luluh layu.
Damai untuk memupuk ladang gersang agar hijau rimbun kembali. Untuk obat penawar luka, penyejuk jiwa.
Balutlah, basuhlah dendam dengan senyumlah rangkullah, berjabat tanganlah; dengan diri, dengan sesama, dengan semua untuk harmoni menyatu diri.