Mengatasnamakan para Nabi,
Tersiar,
Lumbung padi berganti. Tanah, tanam tumbuh terhenti sejenak atau selamanya.
Entahlah,
Tengoklah... busung lapar meraung tak ubah mesin-mesin buldozer yang sama-sama meronta.
Lihatlah... Tanah kering berlubang di awang-awang pembesar menancapkan pisau bertinta emas, membuat sekarat melarat mengatasnamakan rakyat.
Suap menyuap, hukum (di/ter) beli para pembesar yang enggan tersadar.
Lumbung padi bertukar ingin eksis hingga narsis, namun harusnya tertunduk malu pada akar rumput yang tertunduk lesu menanti mati di lumbung padi.
Tumpas menumpas tiada henti berjalan, mengekang, dikekang, (di/ter) jerat berharap terjaring jeruji.
Ketapang, Kalbar, 21 Juli 2016
By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung