Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jernih Tidak Berasa tetapi Selalu Dinanti

18 Juli 2016   14:52 Diperbarui: 18 Juli 2016   14:59 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengalir dari hulu ke hilir sampai jauh,

Menggenang setiap sudut-sudut pelosok negeri,

Dalam, dangkal hingga ada yang mulai kering menjelang kerontang.

Ku selalu dinanti untuk penyambung tali nafas, penguat kuat akar berdiri kokoh.

Pelepas dahaga, penyegar, penyejuk alami. Hadirku tak lepas dari adanya rimba raya yang menyerap dan menampungku.

Pelepas dahaga segenap bernyawa dalam menjalani saban waktu.

Penyejuk alami dalam panas terik pembakar kulit.

Pembasuh keringat yang membalut tubuh.

Pencuci, pembersih segenap kotoran.

Pelarut  racun, pembentuk sel-sel baik.

Penyedia manfaat bagi seluruh ragam makhluk hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun