Musim berganti musim, hari berganti hari inilah yang selalu terjadi sepanjang waktu. Entahlah kapan waktunya akan tiba berhenti. Demikian pula dengan setiap tarikan nafas hidup, tidak diketahui kapan waktunya dicabut.
Waktu, mungkin itulah singkatnya. Dari waktu, semua berlomba-lomba untuk mengisi dan menghiasi diri dengan beragam bentuk, cara ataupun tindakan yang dilakukan.
Demi waktu untuk mencari sesuap nasi, seteguk air.
Waktu yang tersisa selalu dilewati atau terlewatkan tanpa disadari hingga usia saban hari terus bertambah,
Dari waktu mengejar mimpi;
Mimpi akan perubahan itu yang acap kali terdengar dan terlontar,
Mimpi untuk menjadi nyata dari waktu ke waktu,
Waktu sering terbuang?, terlewatkan?, dimanfaatkan?.
Entahlah, itu semua pribadi masing-masing yang menjalankannya (menjalani waktu demi waktu).
Waktu tetaplah waktu yang berjalan sesuai alurnya tanpa bisa kita putar kembali.
Waktu terus berlalu, ada ruang dan waktu yang telah dilakukan atau terlewatkan. Tentang mengisi ruang  membentang ragam bentuk gambaran tingkah polah yang nyata atau kah bayang-bayang semu?.