Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Nasib Si Hutan Hujan Menanti Dikasihi

9 Juni 2016   12:19 Diperbarui: 9 Juni 2016   12:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si hutan hujan telah lama disakiti daripada dikasihi. Menabur semai, menanam diladang gersang. Merapatkan tajuk-tajuk yang kian jarang dan gundul itu harapku untuk memulai kasih dengan si hutan hujan.

Karena si hutan hujan pernah berpesan, kasihi aku (si hutan hujan) wahai sesamaku manusia  seperti kalian mengasihi diri kalian. Aku sudah mulai paham, rona keluh kesah kalian tentang bencana sama pula seperti itu juga adanya aku. Bila semua antara aku  (si hutan hujan) dengan semua bisa mengasihi, aku bisa berjanji untuk mengasihi dan menjaga kalian (segenap nafas segala bernyawa) pula hingga nanti. Namun, bila aku terus tersakiti, aku tidak ada waktu untuk menjaga kalian. Hanya itu pesanku demi kita semua penghuni jagad raya ini (bumi ini) bila boleh lestari maka aku boleh dikasihi sehingga aku dapat tumbuh dan berkembang biak sampai lestari untuk berlanjut.

By : Petrus Kanisius- Yayasan Palung

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun