Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rinduku akan Semua Nafas Itu

8 Desember 2015   16:58 Diperbarui: 8 Desember 2015   17:09 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik-baik saja kah atau kurang baik atau bahkan tidak baik?

Rinduku kini hanya menyapa lewat mimpi semalam;

Tentang;

Haru biru bumi menangis, terhempas saat kemarau tiba bunga dan rumput layu. Merindu tumbuhnya rumput, semerbak mekanya  bunga tumbuh berseri kala hujan menjelang dan datang.

Karena,

Rimba raya yang terus meringis kesakitan

Saban hari  di bumi terus menjadi; Segenap isi bumi digilas, melindas, menipu, merampok, merampas, membunuh, mendogma,  mengerat, sekarat kepada semua sesamanya.

Rindu itu kembali menjadi bayang tetapi  juga terkadang tampak nyata.

Rinduku, rindumu dan rindu semua juga.

Berharap bumi ini kembali pulih dari sakit deritanya untuk menyapa kita semua untuk kembali peduli.

Tidak harus kaya, tidak juga harus miskin atau apapun (semua sama) bersama untuk meraih rinduku, rindumu dan rindu semua akan indahnya isi bumi dengan penuh rasa iba dan saling melindungi dan damai berseri.

@08/12/2015, Menjelang senja, Ketapang, Kalbar.

By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun