Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merasakan Mondok Lima Hari Begitu Berarti

14 November 2024   20:46 Diperbarui: 14 November 2024   20:47 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Muhammad Rifqi (dokpri)

Merasakan mondok selama 5 (lima) hari mulai Selasa s/d Minggu, 5 - 10 Nopember 2024  bersama anak saya begitu berarti. Sejak kepergian ananda di Jawa pada 27 Juli 2024, tepatnya di Kabupaten Ngawi Jawa Timur.

Setiba di Ngawi ananda sempat membuat ketar-ketir orang disana, dikarena kelabilan emosi ananda. Wajar saja, orang di kampung melihat anak dengan kelabilan emosi. Bahkan dengan teganya orang desa itu ada yang menyebut "tidak waras", memang orang di Desa Kandangan Ngawi "ragu" menerima kehadiran anak kami, ditambah kakeknya sudah meninggal.

Dari kabar yang beredar menurut orang-orang disana anak kami sering berteriak, marah-marah tanpa sebab, padahal aslinya sangat penyabar dan terbilang cerdas. Ini yang membuat kami sedih dengan narasi-narasi negatif tersebut.

Ketimbang menakut-nakuti dan jadi bahan perbincangan tetangga sekitarnya, atas bantuan dan pertimbangan mbah putrinya mencari solusi terbaik. Tak butuh waktu lama, ananda diantar oleh tetangga di Desa Kandangan Ngawi pergi mondok agar emosinya lebih tenang dan stabil pada 9 Agustus 2024, tepatnya di Pondok Pesantren Tahfidz Quran An Nurul Hidayah Banjarkota, RT / RW: 01/04, Kelurahan Banjarkejen, Kecamatan Pandaan 67156, Kabupaten/Kota Pasuruan Jawa Timur.

Alhamdulilah, anak kami diterima dengan manusiawi oleh pengasuh pondok, bahkan dibantu pengobatan yang islami, sekarang anak kami lebih sabar dan badannya lebih padat berisi. Ananda pun terlihat memiliki gairah hidup yang lebih baik, apalagi ketika mengaji Al Qur'an. Senang kami mendengarnya kala itu.

Terimakasih atas bantuan Gus, para santri dan masyarakat Banjarkota,  Kelurahan Banjarkejen, Kecamatan Pandaan  Kabupaten/Kota Pasuruan Jawa Timur, yang mau menerima keadaan anak kami.

Mengaji Al Quran atau bahasa jawanya nderes, menjadi santapan setiap hari bagi anak santri di Pondok Pesantren Tahfidz Quran An-Nurul Hidayah, beralamat di Banjarkota, RT/ RW: 01/04, Kelurahan Banjarkejen, Kecamatan Pandaan 67156, Kabupaten/Kota Pasuruan Jawa Timur.

Lebih kurang 3 (tiga) bulan tanpa kabar dari ananda, tepatnya tanggal 5 November 2024, saya ambil cuti tahunan bertujuan buat menjenguk kondisi ananda di pondok pesantren.

Alhamdulillah, saya pun bertemu dengan ananda yang mondok untuk memperdalam ilmu Al Quran, hati ini lega rasanya. Pasalnya kondisinya lebih baik dari sebelum mondok.

Saya pun berkesempatan bertemu dengan pengasuh pondok, beliau bercerita bahwa ananda sudah membaik, sudah tidak marah-marah, sudah bisa mengendalikan diri dan emosinya, apabila merasa sakit kepala oleh Gus ananda disuruh pergi mandi. Selama mondok dilarang bermain telepon genggam, agar tidak mengganggu proses pemulihan dan kegiatan mengaji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun