Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Alangkah Cantiknya Wanita Ini

3 Maret 2024   10:17 Diperbarui: 3 Maret 2024   10:38 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, jika sanjungan tersebut berubah menjadi komentar yang tidak pantas atau tidak diinginkan, itu bisa dianggap sebagai pelecehan atau tidak pantas. Penting untuk memahami batas-batas yang tepat dan menghormati keinginan individu tersebut.

Apakah setiap pria akan mengatakan cantik kepada wanita yang dia temui atau idolakan. Tidak semua pria akan secara otomatis mengatakan "cantik" kepada setiap wanita yang mereka temui. Penggunaan kata-kata seperti itu bisa bergantung pada konteks, hubungan, dan budaya di mana individu tersebut dibesarkan. Yang terpenting adalah memberikan pujian dengan tulus dan menghormati perasaan dan batas-batas individu yang menerima pujian tersebut.

Namun dibalik kecantikan fisik wanita, tidak menutup kemungkinan menjadi senjata ampuh buat menipu mangsanya, khususnya pria berhidung belang. Tidak dapat disangkal bahwa beberapa orang bisa tertipu oleh penampilan fisik yang menarik. Namun, penting bagi setiap individu untuk melihat lebih dari sekadar penampilan dan mempertimbangkan karakter, nilai, dan integritas seseorang dalam hubungan atau interaksi. Menjadi bijak dalam menilai orang lain bisa membantu mencegah jatuh ke dalam perangkap manipulasi atau penipuan.

Mengandalkan kecantikan untuk memanipulasi atau menipu orang lain tidaklah etis atau benar. Kecantikan seharusnya tidak digunakan sebagai senjata untuk mencapai tujuan yang tidak baik. Lebih baik membangun hubungan yang didasarkan pada kejujuran dan saling penghargaan daripada memanfaatkan atribut fisik untuk tujuan yang tidak baik.

Memang benar bahwa kecantikan fisik bisa menjadi senjata ampuh yang mempengaruhi bagaimana seseorang dinilai atau dipandang oleh orang lain, termasuk pria. Namun, penting untuk tidak hanya terpaku pada penampilan fisik dan untuk mempertimbangkan kualitas lain dari seseorang, seperti kepribadian, nilai-nilai, dan karakter.

Menjadi bijak dalam menilai orang lain dapat membantu mencegah jatuhnya korban ke dalam perangkap manipulasi atau penipuan yang mungkin muncul dari penilaian yang terlalu terpaku pada penampilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun