Coba rubah cara berpikirnya, jika ada orang yang membully, kamu cukup tersenyum saja dan tidak perlu marah, tanamkan dihati dan pikiran kamu bahwa itu cuma bercanda dan tidak menyakiti sama sekali, tersentuh saja tidak bagaimana kamu bisa sakit? Jadi jelas bahwa yang sakit itu cara berpikir kamu.
Saya pun belajar berubah, dimulai dengan kata "maaf" dan belajar memaafkan jika ada yang salah atau membully saya.
Saya diajarkan papah saya untuk menjadi orang tegar dan bermental kuat.
Saya ODE, tapi saya selalu berusaha untuk bekerja menghidupi keluarga.
Orang cacat jadi sukses banyak,
Orang pintar jadi sukses banyak,
Orang bodoh jadi sukses banyak,
Orang buta jadi sukses banyak,
Orang Epilepsi jadi sukses banyak,
Tapi tidak ada orang malas yang jadi sukses.
Janganlah membentengi atau membatasi diri kita karena Epilepsi. Bersyukurlah, kita sakit epilepsi kumatnya ngga setiap waktu, setiap detik.Â
Coba lihat, banyak orang buta yang tidak bisa melihat setiap hari dan setiap waktu tapi dunia mereka terang karena mereka mau berusaha dan bekerja, banyak dari mereka yang menjadi tukang pijat dan berpenghasilan lumayan.
Lihat lagi banyak orang yang lumpuh tidak berjalan setiap detiknya hanya dikursi roda, tapi mereka bisa berhasil dan sukses karena kemauan yang keras.
Bukankah ODE lebih beruntung? Kita kumat hanya beberapa menit, sisanya bisa normal lagi, bisa berjalan, bisa melihat. Marilah semua ODE berdoa dan berusaha, setiap ada kemauan pasti ada jalan.
Setiap hari saat mau berkerja saya selalu berkata pada diri sendiri. "saya bisa karena saya mau, bukan saya mau karena bisa".Â
Ada pepatah yang sangat bagus sekali, "Lebih mudah merubah letak gunung dan sungai daripada merubah sifat (karakter) seseorang." Ya karakter kitalah yang biasanya membuat hidup kita jadi sulit.Â
Bersahabatlah dengan epilepsi.