Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Es Poteng Lame Kayu, Kudapan Khas Makassar Tak Lekang Dimakan Waktu

30 Juni 2019   10:33 Diperbarui: 30 Juni 2019   10:39 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daeng Narang (penjual es poteng)/dok.IST

Ubi kayu rebus yang sudah didinginkan lalu dimasukkan dalam wadah bersih yang dilapisi daun pisang. Setelah kering baru ditambah ragi manis yang sudah dihaluskan dan difermentasi selama 2-3 hari.

Untuk membuatnya menjadi Es Poteng cukup dengan menempatkan beberapa potong tape di mangkok kemudian es serut, sirup (lebih nikmat jika menggunakan sirup lokal DHT) dan sedikit susu kental manis.

Demikian  cara membuat Poteng khas Galesong Kabupaten Takalar, menurut penuturan sang penjual Daeng Narang.

Kalau di Pasar tradisional kemasannya biasanya menggunakan bungkusan daun pisang atau kantong plastik sedangkan di caf dan resto, Es Poteng dikemas dengan menggunakan wadah mika. Poteng ubi kayu dapat ditemukan di hampir semua daerah di Sulawesi Selatan di antaranya di Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Maros, Pangkep, Bone, Palopo dan beberapa daerah lainnya.

Mengkonsumsi  dalam porsi terbatas, Poteng dipercaya berkhasiat menghangatkan tubuh, mengobati sakit maag dan menyembuhkan jerawat.

Daeng Narang beralamat di Galesong Selatan, Kabupaten Takalar Desa Parangbambi atau dapat dihubungi melalui selulernya.

Ingin melestarikan kuliner Es Lokal legendaris, tidak ada salahnya anda menghubungi Daeng Narang, dengan senang hati beliau menunggu pesanan anda. Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun