Kaki terus berjalan, sementara jarak terus menjauh...
Dan  melumpuh...
Akhirnya...
Aku hanya mampu menulis revolusi hijau berupa angan semata....
Tentang hutan...
Tentang sampah...
Tentang lingkungan
Juga...
Tentang teriakan ingkar sang perambah rimba raya.
Revolusi hijauku memencil serupa kerdil...
Â
Revolusi hijau berduka, kadang mati karam pada kekejaman zaman...
Begitulah Revolusi hijau menjelma tiada makna....
Menetes dari rerantingan kering, dari pohon yang juga terdegradasi....
Lalu,
Berguguran bersama dedaunan menguning...
Revolusi Hijauku terhempas betonisasi masa kini
Deskripsinya tak terkonsep dalam bentuk tong sampah...