Sepertinya banyak sejarah dibalik merapuhnya kusen, pintu dan jendela itu...
Aku mencintai retaknya pondasi, semula menjadi enggan merekat bersama kusen dan pintunya...
Terseok-seok melantai
Membangkai...
Melunglai...
Dan...
Aku tak berhak iri ataupun dengki pada gedung-gedung tinggi yang mematikan vegetasi alamiah tanah serta lumutnya....
Biarkan saja kusen rumahku merapuh pada campuran pasir, semen juga kapurnya...
Sebuah potret mengaburkan ongkos renovasi sebelum reservasi...
Disini....
Kusen itu menanti roboh ditengah puing-puing pengembangan real estate miliaran rupiah depenya, belum cicilannya melangit...
Aku terharu tanpa kata...
Kubiarkan kusen pintu menganga...
Merebahkanku pada kondisi terbaring di peraduan kayu nan kaku..
Begitulah adanya kusen pintuku....
Saksi bisu bahwa pemiliknya tak lagi mampu membeli kusen pintu baru...