Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Desember Kelabu di Lembah Hijau

2 Desember 2018   14:57 Diperbarui: 2 Desember 2018   15:20 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Embun pagi baluri lembah hijau yang menetes kian menggenapkan rasa hilang tak berujung....

Membiarkan rindu dan cinta terbelenggu, tanpa menemui hangatnya senandung desember kelabu....

Desahnya meleburkan nyanyian haru kala gulita mengatup mata...

Duniaku yang dahulu kelam kembali bermuram durja...

Menyibak tirai tenda, nampak butiran kalbu meregang 

Mengerang menikmati kepedihan.....

Merintih menelan duri kedustaan......

Termangu mewangi mimpi yang terlucut  debu....

Mengaburkan asa menghilangkan logika

Dinginnya embun melupakanku akan kehadiran dirimu dengan bayangan fatamorgana

Memerihkan rasa yang terlupakan

Desember kelabu bersemayam dalam temaram tenda lembah hijau....

Melipat kisah akhir tahun yang tak berujung suka

Akhirnya berakhir dihempas derasnya rintik hujan

Dirajam lara yang membubung didada

Melepaskan kesadaranku akan kehadiranmu

Ahhhhh......

Aku terhenyak lalu terhempas

Begitu mudahnya diriku melepaskanmu begitu saja

Hingga bayangan dirimu tak sempat kulihat

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Desember kelabu ini ingin ku tutup kisah yang gundahkan hatiku.....

Ada awalan pasti ada akhirnya, walau dera tak ada batasnya....

Menghilang dalam kegelapan malam gulita

Sayu memandang tenda berjajar tak karuan jumlahnya

Disini aku tersungkur menyingkap pangkuan rumput ilalangmu....

Sembari berlalu sisakan puing-puing  pilu Lembah hijau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun