Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lupakan Politik "Fanatik" Rayakan Kemenangan Garuda Muda di Piala AFF U-16

12 Agustus 2018   14:17 Diperbarui: 12 Agustus 2018   14:56 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lupakan Politik "Fanatik", Rayakan Kemenangan Garuda Muda di Piala AFF U-16

Lupakan sejenak urusan politik fanatik seseorang terhadap Capres dan Cawapres 2019, baik Jokowi-Ma'aruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno. 

Siapapun nanti yang bakal memimpin NKRI, mereka semua orang asli Indonesia. Hanya orang dewasa berjiwa anak-anak yang tidak mau menerima kekurangan orang lain. 

Selama judulnya "manusia" pasti memiliki kekurangan, kesempurnaan mutlak milik Allah SWT. Yang lalu biarlah berlalu, tidak usah diungkit lagi. Sebab hidup buat masa depan bukan terpaku di masa lalu.

Dokpri
Dokpri
Mari sama-sama kita rayakan kemenangan Timnas Indonesia U-16 yang berhasil menjuarai Piala AFF U-16 untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah mengandaskan "Gajah Perang" julukan bagi Thailand lewat tendangan adu penalti dengan skor 4-3. 

Sebelumnya dalam waktu normal, duel Timnas U-16 melawan Thailand berakhir sama kuat 1-1.

Sebagaimana dijelaskan pembawa acara Valentino "jebret" sebanyak 6.896 pendukung antusias memadati bangku Stadion, guna menyaksikan timnas U-16 bertanding di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo Sabtu (11/8/2018).

Hening cipta atas bencana di Lombok selama satu menit, mengawali jalannya laga. Begitu babak pertama dimulai kedua kubu langsung main ngotot. Upaya tak kenal lelah anak asuh Fakhri Husaini sempat hadir melalui Bagus Kaffi, namun sayang sepakan kako kirinya hanya membentur mistar gawang.

Tak mau menyerah, timnas U-16 terus menerus melakukan serangan, sehingga merepotkan pertahanan tim lawan yang dikenal gajah perang ini.

Gol yang dinantikan Garuda Asia U-16 akhirnya terwujud di menit ke-33 yang dicetak oleh pemain pengganti, Muhammad Fajar Fathurahman. Memanfaatkan umpan lambung dari tengah lapangan permainan Andre "Cobra" dituntaskan Fajar setelah mampu melewati pemain belakang Thailand. Papan skor berubah 1-0 buat Garuda U-16 bertahan hingga paruh babak pertama usai.

Main babak kedua giliran Thailand melakukan prahara rumah tangga David Maulana dan kawan-kawan. Meski begitu, Timnas U-16 ini tak membiarkan gawangnya kecolongan. Alih-alih menggandakan kemenangan, justru Thailand memperoleh gol penyama kedudukan pada menit ke-73.  Pemain pengganti, Apidet Jangnam berhasil memanfaatkan kelengahan pertahanan Garuda Muda. Papan angka berubah 1-1.

Selaku tuan rumah, tak menyerah begitu saja. Melakukan serangan bergelombang, akan tetapi usaha tadi gagal dimanfaatkan timnas U-16. Diwaktu normal 240 menit tak satupun gol tercipta.

Untuk menentukan juara Piala AFF U-16 edisi 2018, maka dilakukan drama tendangan adu pinalti. Di drama adu tendangan penalti tersebut, empat algojo Indonesia Muda melakukan tugasnya dengan baik, sementara Thailand hanya mampu memasukkan tiga gol, selebihnya mampu ditepis kiper timnas U-16 Ernando.

Dokpri
Dokpri
Kemenangan atas Thailand di partai final membuat Indonesia mampu memasukkan 23 gol dan hanya kemasukan 4 gol. Tak Terkalahkan Selama berlangsungnya Piala AFF U-16 tahun 2018.

Indonesia mengawali perjalanan di Piala AFF U-16 dengan mengalahkan Filipina dengan skor meyakinkan 8-0. Setelahnya, Garuda Asia masing-masing mengalahkan Myanmar (2-1), Vietnam (4-2), Timor Leste (3-0), dan Kamboja (4-0).

Dokpri
Dokpri
Catatan positif Indonesia juga menorehkan rekor individu yang dicatatkan atas nama penyerang, Amiruddin Bagus Kahfi, pemain kelahiran Magelang yang merupakan wilayah Republik Indonesia tersebut mampu menorehkan 12 gol selama Piala AFF U-16 sekaligus mencatatkan dirinya dalam sejarah pencetak gol terbanyak di ajang tersebut.

Di ajang Piala AFF U-16, Thailand menjadi tim dengan juara terbanyak yakni pada 2007, 2011, dan 2015. Kekalahan atas Indonesia lewat adu penalti di final kali ini membuat Thailand menyamai prestasi musim lalu yang juga menjadi runner up setelah dikalahkan Vietnam yang juga lewat adu penalti.

Siapa kita, Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun