Lupakan Politik "Fanatik", Rayakan Kemenangan Garuda Muda di Piala AFF U-16
Lupakan sejenak urusan politik fanatik seseorang terhadap Capres dan Cawapres 2019, baik Jokowi-Ma'aruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.Â
Siapapun nanti yang bakal memimpin NKRI, mereka semua orang asli Indonesia. Hanya orang dewasa berjiwa anak-anak yang tidak mau menerima kekurangan orang lain.Â
Selama judulnya "manusia" pasti memiliki kekurangan, kesempurnaan mutlak milik Allah SWT. Yang lalu biarlah berlalu, tidak usah diungkit lagi. Sebab hidup buat masa depan bukan terpaku di masa lalu.
Sebelumnya dalam waktu normal, duel Timnas U-16 melawan Thailand berakhir sama kuat 1-1.
Sebagaimana dijelaskan pembawa acara Valentino "jebret" sebanyak 6.896 pendukung antusias memadati bangku Stadion, guna menyaksikan timnas U-16 bertanding di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo Sabtu (11/8/2018).
Hening cipta atas bencana di Lombok selama satu menit, mengawali jalannya laga. Begitu babak pertama dimulai kedua kubu langsung main ngotot. Upaya tak kenal lelah anak asuh Fakhri Husaini sempat hadir melalui Bagus Kaffi, namun sayang sepakan kako kirinya hanya membentur mistar gawang.
Tak mau menyerah, timnas U-16 terus menerus melakukan serangan, sehingga merepotkan pertahanan tim lawan yang dikenal gajah perang ini.
Gol yang dinantikan Garuda Asia U-16 akhirnya terwujud di menit ke-33 yang dicetak oleh pemain pengganti, Muhammad Fajar Fathurahman. Memanfaatkan umpan lambung dari tengah lapangan permainan Andre "Cobra" dituntaskan Fajar setelah mampu melewati pemain belakang Thailand. Papan skor berubah 1-0 buat Garuda U-16 bertahan hingga paruh babak pertama usai.
Main babak kedua giliran Thailand melakukan prahara rumah tangga David Maulana dan kawan-kawan. Meski begitu, Timnas U-16 ini tak membiarkan gawangnya kecolongan. Alih-alih menggandakan kemenangan, justru Thailand memperoleh gol penyama kedudukan pada menit ke-73. Â Pemain pengganti, Apidet Jangnam berhasil memanfaatkan kelengahan pertahanan Garuda Muda. Papan angka berubah 1-1.
Selaku tuan rumah, tak menyerah begitu saja. Melakukan serangan bergelombang, akan tetapi usaha tadi gagal dimanfaatkan timnas U-16. Diwaktu normal 240 menit tak satupun gol tercipta.
Untuk menentukan juara Piala AFF U-16 edisi 2018, maka dilakukan drama tendangan adu pinalti. Di drama adu tendangan penalti tersebut, empat algojo Indonesia Muda melakukan tugasnya dengan baik, sementara Thailand hanya mampu memasukkan tiga gol, selebihnya mampu ditepis kiper timnas U-16 Ernando.
Indonesia mengawali perjalanan di Piala AFF U-16 dengan mengalahkan Filipina dengan skor meyakinkan 8-0. Setelahnya, Garuda Asia masing-masing mengalahkan Myanmar (2-1), Vietnam (4-2), Timor Leste (3-0), dan Kamboja (4-0).
Di ajang Piala AFF U-16, Thailand menjadi tim dengan juara terbanyak yakni pada 2007, 2011, dan 2015. Kekalahan atas Indonesia lewat adu penalti di final kali ini membuat Thailand menyamai prestasi musim lalu yang juga menjadi runner up setelah dikalahkan Vietnam yang juga lewat adu penalti.
Siapa kita, Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H