Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Sebatang Kara dan Kekurangan, Lansia ini Butuh Uluran Tangan

12 Mei 2018   15:25 Diperbarui: 12 Mei 2018   19:33 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup Serba Kekurangan, Lansia Ini Butuh Uluran Tangan (sumber gambar: kabarnwes.com)

Miris menyaksikan hidup lansia sebatang kara bernama Ma Cupe ini, hidupnya pun serba kekurangan dan membutuhkan uluran tangan Pemerintah setempat. Warga Mallekana, Kelurahan T. Rarae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng memanggilnya Ma Cupe. Wanita lanjut usia (Lansia) ini sangat membutuhkan uluran tangan baik dari pemerintah maupun para dermawan yang berkantong tebal.

Agak kontras memang melihat keadaan Janda renta yang ditinggal mati suaminya di tengah  kehidupan yang saat ini bisa di bilang serba canggih dan modern. Sementara hidupnya bisa dikatakan jauh dari kata cukup. Namun hal itu tetap ia syukuri.

Pemerintah Kabupaten Soppeng harus lebih peka ditengah  menanjaknya prestasi pemuda-pemudi Kota Kalong, ternyata hidup janda penuh akan kekurangan yang menempati "istana" berukuran  panjang 3 meter  serta lebar 3 meter, bersama Muslimin anak laki lakinya yang bekerja serabutan, kondisi Ma Cupe yang sangat memperihatikan tersebut saat ini menjadi buah bibir netizen di media sosial (medsos).

Menurut cerita Kallang (55) yang merupakan menantunya sendiri, bahwa sebelumya Ma Cupe tinggal di lahan milik orang lain, sehingga dia berinisiatif untuk memindahkan rumahnya berdampingan dengan rumah miliknya.

"Kasihan kalau tinggal di sana apalagi anaknya selalu keluar mencari kerja, jadi saya pindahkan berdampingan dengan rumah saya," Ujarnya. Sebagaimana diberitakan KABAR.NEWS, Jumat (11/5/2018).

Kallang menuturkan untuk makan sehari harinya, Ma Cupe hanya mengandalkan beras bantuan pemerintah (Raskin ) dikarenakan rumahnya juga masuk Rumah Tangga Sasaran (RTS), yang di data oleh tim Penanggulangan kemiskinan kabupaten Soppeng.

"Untuk lauknya biasa diberikan sama Gusna yang juga merupakan anaknya, namun tidak setiap hari karena ia juga punya keluarga," ujarnya.

Kallang mengatakan ma Cupe sangat membutuhkan bantuan bedah rumah bila memang ada dan dirinya ikhlas memberikan tanahnya yang ditempati ma Cupe saat ini.

"Ia juga tak memiliki lampu penerangan jika sudah malam ia hanya memakai pelita,kami juga berharap bila mana ada bantuan listrik untuk ibu kami "katanya penuha harap.

Sementara Ma Cupe saat ditanya terkait bantuan pemerintah yang di dapatnya, dengan penglihatan yang sudah mulai rabun menuturkan, selain raskin dari pemerintah, kadang juga dirinya mendapatkan bantuan berupa uang namun tak selalu ada.

Wanita yang diperkirakan berumur sudah 100 tahun lebih ini menyebutkan, beras raskinya untuk bulan ini baru tadi (hari ini) didapatkannya, diantarkan langsung oleh Camat Marioriwawo, Hadi Indra Jaya bersama Lurah T. Ratae, Andi Robin.

"Tadi baru baru pak camat bersama pak Lurah mengatarkan beras buat saya, juga ada pemberian sembako serta lauk," ujarnya.

Ma Cupe menuturkan lauk dan  nasi yang dimakanya kadang ia masak sendiri, kadang juga pemberian dari anaknya Gusna.

"Kadang nasi sama lauk, Gusna yang antarkan karena rumahnya dekat, kadang juga saya yang memasak sendiri," katanya.

Ma Cupe mengatakan rumah miliknya adalah pemberian almarhum suaminya serta sudah ditempatinya puluhan tahun. Untuk bantuan WC yang diberikan saat ini belum memiliki bilik.

Makassar, 12 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun