Di tengah perjalanan lagi-lagi tatapanku tertuju pada sesuatu diluar dugaan. Timbul rasa kecewa, kami mendapati sampah-sampah sisa botol kemasan, juga sampah bungkus rokok dilokasi yang dimaksud, begitu menciderai keindahan sekitar jembatan Helena, memang lokasi obyek wisatanya berliku sehingga menyulitkan petugas membersihkan sampah sisa pengunjung. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara petugas atau pengelola wisata dengan pengunjung, namun demikian tetap saja merusak pemandangan. Sampah menumpuk begitu saja tanpa ada kepedulian dari kita akan menodai indahnya lokasi, padahal di tempat tersebut dibeberapa titik tersedia tempat sampah. Sampah merupakan momok yang menakutkan selain Korupsi, ini tak lepas dari ulah kita sendiri buang sampah sembarangan.
Melalui pengembangan suaka satwa kupu-kupu diharapkan dapat mendukung strategi pengembangan eko wisata kupu-kupu dan karst dunia. Â Ini salah satu upaya Pemerintah untuk melestarikan Keanekaragaman Hayati, khususnya jenis kupu-kupu yang terdapat di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dan kelak bisa menjadi sarana prasarana edukasi konservasi bagi anak cucuk kita.
Makassar, 16 April 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H