Ini hari pertamaku datang ke kuburan sang panglima, duka air mata juga tidak ada ku jumpa....
Sunyi, senyap gulita diantara kebisingan pesawat udara
Makamnya adalah sisa tanah di pojok pemakaman para kuli tinta
Mereka cukup membawa kembang ataupun air mawar bersua padanya....
Namanya Hoesni Djamaluddin, Panglima mati puisinya abadi
Makassar, 25 Oktober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H