Profesi sebagai selebriti memang menggiurkan. Bagaimana tidak, acap kali teken kontrak honornya begitu fantastis dari artis mampu menjajikan kehidupan yang lebih sejahtera. Memiliki rumah istana jamak dilakukan para selebriti. Bahkan, beberapa artis memakai barang mewah dari kepala hingga kaki, mustahil Abdi Negara dapatkan kecuali korupsi, pungli, mark-up memperkaya diri dan komplotannya.
Seperti yang kita lihat rasanya mustahil artis hidup melarat. Siapa yang tidak mengenal pasangan selebriti masa kini, sebut saja Raffi dan Nagita, Anang dan Ashanty, Ayu Ting-Ting, Zaskia Gothik, Asraf dan Bunga Citra Lestari, Indie Barends, Ruben Onsu, Indra Bekti mereka artis-artis terkaya abad ini. Belum ditambah Ahmad Dhani dan Mulan, Maiya Estianti, Luna Maya, Ari Untung dan Fenita, dan masih banyak lagi, mereka hidup bergelimpang kekayaan hasil dari “menghibur” pemirsa jagad raya, wajah mereka selalu terpampang nyata melalui iklan hingga layar kaca.
Namun, gelimangan harta benda dan kekayaan tersebut tidak berpihak kepada artis tiga zaman atau enam dekade, Laila Sari (76) yang sudah jarang masuk layar televisi. Nenek rocker ini telah berkecimpung di panggung hiburan Tanah Air itu selain sepi job dan sakit-sakitan, kini kondisi hidupnya amatlah memprihatinkan.
Emak Laila, begitu sapaan akrabnya, berdomisili di Jalan Badila I, No. 1, RT 003/04, Tangkiwood, Jakarta Barat. Daerah itu dulu memang dikenal sebagai penghasil artis berbakat di eranya. Sebut saja Aminah Cendrakasih dan (Alm) Bing Slamet. Sosok Laila Sari sudah tidak asing lagi di dunia hiburan tanah air, artis senior satu ini memiliki kemampuan yang luar biasa mulai dari menyanyi, dan balet. Karirnya di dunia hiburan sudah dimulai sejak tahun 1951. Berdasar berita yang saya baca rumah Laila sangat menyedihkan ubin lantainya kusam. Asbes atap rumahnya pun di beberapa sudut terlihat kecokelatan terkena rembesan air hujan.
Ketenaran artis tempo dulu rupanya berbanding terbalik dari artis masa kini. Kehidupan artis tak selamanya bernasib mujur, hal ini dirasakan oleh artis senior Laila Sari. Di rumahnya yang terlihat kecil ia sebagai tulang punggung dan harus menghidupkan anak serta cucu dan buyutnya. Meski Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan tetapi Lalia sangat optimis mampu memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Perempuan kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat 4 November 1935 itu, Laila tinggal bersama tujuh orang anggota keluarga yang semua masih menjadi tanggungannya.
Leila sekarang bukan seperti yang dulu gesit, lincah. Disisa umur hidupnya nenek rocker, karena sering melantunkan vokal bernada rock bertugas berjuang mencari uang untuk keluarganya. Leila membintangi beberapa judul Film, Kembang Katjang, Perantaian 13, Konde Tjioda, Burung Merpati, Dinamika, Pertiwi dan Peristiwa 10 Nopember. Ketika itu Laila mengawali karier sebagai pemain sandiwara dan penyanyi. Kemudian mulai merambah bermain dalam film layar lebar. Ia juga bermain dalam sejumlah sinetron, ketika film layar lebar mengalami kemunduran.
Walau saya tidak pernah bertatap muka secara langsung, artis sekaliber Laila Sari justru jauh dari gelimangan kenikmatan, melalui informasi berbagai portal online semangat hidupnya merupakan inspirasi artis masa kini, meski saat ini space peran tampil di layar kaca kecil, saya sangat mengagumi akting beliau, agak serius tapi santai dibeberapa layar kaca menandakan kehadiran Laila yang uzur masih menghibur masyrakat melalui bakat yang beliau miliki tetap eksis, hanya rejeki yang membedakan artis jaman dulu dan jaman sekarang, menurut saya artis lawaslah pementas sesungguhnya.
“Dari muda saya sudah menjadi tulang punggung keluarga mengingat kondisi kesehatan Ibuku sudah semakin menurun, jadi aku yang menggantikan posisinya dalam mencari nafkah,” jelas Laila.
Di tahun 1960, Leila menikah dengan seorang pria bernama Murdadi Iskandar alias Burtje. Ia sangat bahagia ketika dinikahi oleh pria pujaan hatinya. Menurut Laila sosok sang suami merupakan orang yang setia, mengayomi, dan sangat sayang dengan istri. Kondisi memprihatinkan kehidupan artis senior Laila Sari bermula dari datangnya cobaan berat ketika suaminya Murdadi Iskandar alias Burtje menderita stroke selama hampir enam tahun. Cobaan bahkan tak sampai di situ saja. Pada saat bersamaan ibunya pun dirawat di rumah sakit lantaran usianya yang sudah tua. Praktis, saat itu Laila pun memutuskan meninggalkan sementara dunia keartisan dan fokus mengurus suami dan ibunya.
Ketika itu, Laila juga harus menengok dan mengurus ibunya yang tengah dirawat di rumah sakit. Lantaran harus menanggung biaya penyembuhan keduanya, ia pun sampai kehabisan uang. Satu per satu hartanya pun habis terjual.
Leila sempat mengalami putus asa karena biaya yang membengkak, saat itu ia mencari akal dengan membuka warung nasi kecil-kecilan di rumahnya. Cobaan berat yang harus dipikulnya itu membuat Laila sampai lupa mengurus diri sendiri.
Kisah pilu berawal di tahun 2000, jawaban atas doa-doa Laila terkabul. Namun dengan kenyataan lain bahwa ibunya meninggal dunia, dan tepat tujuh hari setelahnya sang suami tercinta pun menyusul pergi menghadap Sang Ilahi.
Kehidupan yang memperhatinkan pasca kehilangan dua orang yang sangat berarti bagi Laila. Ia mengaku kerap menggadaikan barang miliknya demi bertahan hidup. Keterdesakan menyambung hidup, terpaksa Leila harus menggadaikan barang atau perhiasan.
Saat ini, artis tiga zaman itu memang jarang mendapatkan pekerjaan untuk menyanyi, syuting film atau tampil di acara televisi. Tentu sangat berbeda dengan artis sekarang, apalagi yang sudah terikat kontrak istimewa pada sebuah stasiun TV swasta, hidupnya tentu tidak akan terlunta-lunta. Sehingga ia kerap kali kebingungan dan harus memutar otak untuk mencari uang.
Artis tiga zaman begitu survive menjalani suka duka kehidupannya, bahkan menunggak bayar listrik, air, telepon, pernah dijalaninya. Salut! Kalau artis lain mengalami kepahitan Leila Sari mungkin sudah putus asa, stress, bahkan gila. Laila pun mengaku kehidupannya bisa terbantu karena masih ada orang-orang baik yang membantunya. Terkadang pun ada saja uang dikirim ke rumahnya tanpa ia tahu siapa pengirimnya.
Allah maha mendengar segala keluh kesah hambanya, ada saja orang yang suka membantu. Selama niatnya baik dan hasilnya halal kan tidak masalah. Kini Laila mengaku hanya bisa pasrah dan terus berjuang menjalani kehidupan. Ia pun berharap semoga ajal tak datang menjemput sebelum keluarga yang jadi tanggungannya besar dan bisa hidup mandiri. Ditengah kesulitan nenek Leila Sari masih mengurusi anak-anak yatim, sungguh terharu membaca heroisme Leila Sari. Lantas, kenapa Laila Sari artis tiga zaman hidup memprihatinkan di hari tuanya?
Akan tetapi ternyata ada juga artis yang bosan masuk TV, bukan karena sakit atau banyak hutang justru dari belakang layar kaca mereka sukses berbisnis. Juga beruntung karena bersuamikan konglomerat/pengusaha kaya membuat artis tersebut enggan berperan sebagai artis yang menghabiskan banyak waktu di tempat shooting demi profesionalisme kontrak.
Menjadi artis memang menggiurkan, namun jika tidak pandai-pandai mengelola honor secara bijak, bisa jadi masa depan akan suram. Artis yang pandai tidak hanya mengandalkan kemolekan dirinya didepan layar kaca tetapi menggunakan uang tersebut diberbagai kegiatan bisnis, akan lebih menjamin income walau tak seberapa hasilnya setidaknya “asap dapur tetap mengebul.”
Dalam do’a Leila berujar "Ya Allah, bagaimana? Ibarat kalau mengharapkan hujan turun dari langit, kapan turunnya untuk aku? Tapi belum juga. Ini malah makin gersang," ujarnya lirih.
sumber: diolah pelbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H