Dikatakan terbengkalai dengan mata kepala sendiri keberadaan situs sejarah Bunker peninggalan Jepang sangat memprihatinkan. Di Lakkang konon terdapat 7 Bunker, salah satu tempat pusat konsentrasi penjajahan Jepang. Dari 7 bunker yang tersedia hanya ada 3 yang masih terlihat fisiknya, sisanya sudah tertimbun tanah atau hilang karena tertutup pondasi bangunan rumah warga.
Sayangnya ke tiga Bunker tersisa tidak mendapat perhatian selayaknya situs sejarah lain dari Pemerintah. Konon ketika Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh tentara sekutu, mereka mulai meninggalkan Lakkang dan menghancurkan semua bunker.
Kondisi Bunker kedua yang kami telusuri sangat memprihatinkan sekali, dialih fungsikan sebagai tempat pembuangan sampah “raksasa” ketika menumpuk sampah tersebut dimusnahkan dengan cara membakarnya dilakukan oleh warga Lakkang, sungguh suatu pemandangan sangat mengharukan.
Saya baru menyadarinya kalau di tepi kota Makassar ternyata masih menyisakan eksotisme dan kesederhanaan yang begitu memikat. Kini pulau harapan itu masih sangat terbelakang dari segi infrastruktur. Mulai dari masa orde lama, orde baru reformasi sampai saat ini keterlibatan Pemerintah Kota Makassar sangat dibutuhkan. Meskipun pulau telah ditetapkan sebagai lahan konversasi atau penelitian oleh Pemerinta Kota Makassar.
Penutup, “Jangan ki mengotori kalau tidak mau membersihkan,” jangan ki’ lupa bahagia di’!
Makassar, 9 Okteober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H