Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Di Pulau Pengharapan Situs Sejarah Bunker Jepang Menyisakan Puing “Harapan”

9 Oktober 2016   11:20 Diperbarui: 9 Oktober 2016   11:33 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikatakan terbengkalai dengan mata kepala sendiri keberadaan situs sejarah Bunker peninggalan Jepang sangat memprihatinkan. Di Lakkang konon terdapat 7 Bunker, salah satu tempat pusat konsentrasi penjajahan Jepang. Dari 7 bunker yang tersedia hanya ada 3 yang masih terlihat fisiknya, sisanya sudah tertimbun tanah atau hilang karena tertutup pondasi bangunan rumah warga.

Sayangnya ke tiga Bunker tersisa tidak mendapat perhatian selayaknya situs sejarah lain dari Pemerintah. Konon ketika Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh tentara sekutu, mereka mulai meninggalkan Lakkang dan menghancurkan semua bunker.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sisa-sisa salah satu Bunker yang kami kunjungi masih terlihat jelas fisiknya, kami harus berjongkok masuk kedalamnya, dengan lorong satu diujungnya untuk keluar, timbunan tanah membuat tinggi bunker jauh berkurang.

Kondisi Bunker kedua yang kami telusuri sangat memprihatinkan sekali, dialih fungsikan sebagai tempat pembuangan sampah “raksasa” ketika menumpuk sampah tersebut dimusnahkan dengan cara membakarnya dilakukan oleh warga Lakkang, sungguh suatu pemandangan sangat mengharukan.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Bunker ketiga letaknya dibelakang rumah warga kondisinya pun tidak jauh berbeda, sangat tidak terawat, dibiarkan terbengkalai hanya sebagai cerita sebuah “pengharapan” akan lenyap dengan sendirinya ditelan bumi.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawasi Selatan tentu selalu berinovasi untuk menjadikan Kota Daeng sebagai destinasi kota terdepan di wilayah Indonesia Timur. Tetapi ada hal menarik untuk kita keetahui bahwa dibalik slogan Makassar menuju kota dunia ada banyak hal yang kurang sinkron dengan jargon tersebut pepatah mengatakan ”jauh panggang daripada api”. Sebagai salah satu contoh keberadaan pulau harapan atau pulau Lakkang akrab disebut delta ditengah kota. Apa yang terjadi? Sebuah pulau yang terlihat dekat namun ketika kita berkunjung ke Lakkang terasa jauh. Menurut sejarahnya sudah ada sejak abad-16.

Saya baru menyadarinya kalau di tepi kota Makassar ternyata masih menyisakan eksotisme dan kesederhanaan yang begitu memikat. Kini pulau harapan itu masih sangat terbelakang dari segi infrastruktur. Mulai dari masa orde lama, orde baru reformasi sampai saat ini keterlibatan Pemerintah Kota Makassar sangat dibutuhkan. Meskipun pulau telah ditetapkan sebagai lahan konversasi atau penelitian oleh Pemerinta Kota Makassar.

Penutup, “Jangan ki mengotori kalau tidak mau membersihkan,” jangan ki’ lupa bahagia di’!

Makassar, 9 Okteober 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun