Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Observasi dan Interpretasi

11 Agustus 2016   11:09 Diperbarui: 12 Agustus 2016   14:38 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 (ilus: http://www.materikelas.com)

by: Adi Pujakesuma

Antara observasi dan interpretasi

Tersisa sejengkal space tak kasat mata

Langit luar telah menunggu, memberi isyarat dari balik jendela tua

Antara observasi dan interpretasi

Bagaimana kau bisa menunjukkan kegembiraan saat hanya duduk termenung seorang diri

Sunyi.....

Tidak akan pernah ada senda gurau hibur diri

Kala kemilau bintang-bintang meredup

Bagaimana kau tetap bisa menatap hujan

Kau tahu ketika aku sedang tertekan, seakan hidup segan matipun enggan

Andai ku tak mampu meninana bobokanmu

Ajari aku untuk menyanyi.....

Antara observasi dan interpretasi

Ajari aku beradaptasi

Ruangku banyak memiliki kamar kain sutera nan gelap

Sekilas, kurasakan kehadiranmu melalui aroma terapi ilusi

Mereka pikir letupan tembakan mampu memburai cinta kita

jika aku tidak bisa terbang

Berjalanlah pulang bersamaku....

Makassar, 11 Agustus 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun