Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Bulan Kemanusiaan RTC] Meronta untuk Indonesia

31 Juli 2016   16:40 Diperbarui: 31 Juli 2016   16:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ilus: http://nasional.news.viva.co.id/)

by: Adi Pujakesuma

Meronta untuk indonesia

Jatuh lagi wanita muda tiada daya korban pemerkosaan meronta tertimpa musibah terperosok cemas di tikungan.....

Mengerang sendirian tanpa sepatah kata....

Meronta untuk indonesia

Rintihannya tak terdengar hukum telinga manusia

Tertunda.....

Berguguran tanpa sempat menyebutkan rencana masa depan

Haru, mencekam dalam kesunyian

Jauh dari keramaian

Jauh dari jangkauan penerangan

Jauh dari pengawasan pengamanan

Predator-predator datang tebar teror, gentayangan di bayang-bayang rumah tetangga

Tumbuh bersama deraian kedukaan,,,,

Pikiran-pikiran kotor bersemayam bersama kreativitas tak berkualitas

Percuma...

Jika semua bermuara pada matinya hukum kebiri

Berarti semua tertawa suka cita....

Aku akan mengenang perbuatan kalian

Semaumu menyetebuhiku.....

Tetapi tidak, itu hanya mengotori diriku sendiri

Wahai predator-predator bermuka bebal

Aku akan memaafkan segala kesedihan yang kalian ciptakan....

Aku akan melupakan nama-nama kalian

Tapi......

Tidak akan pernah melupakan wajah-wajah bengis kalian

Akhirnya....

Semua sirna bersama cengkeraman luka

rumpies-579dcae8d49373f010dc4b91.jpg
rumpies-579dcae8d49373f010dc4b91.jpg
  (dok.RTC)

Makassar, 31 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun