Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Empat L Dihari Kemenangan

5 Juli 2016   16:13 Diperbarui: 5 Juli 2016   16:24 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

by: Adi Pujakesuma

Lo.....

Kejar dunia sebelas bulan lamanya

Kita umbar hawa nafsu angkara murka sebelas bulan jalannya

Lagi....

Sebelas bulan kita sebar dengki dan prasangka, angkara murka

Maksiat kembali menggeliat sebelas bulan dilaluinya

Konspirasi, sentimen negatif turut membara bersamanya

Lo.....

Tebar kasih sayang sesama jauh dari pencitraan

Tebar pesona berkah sebulan saja..

Lagi....

Dua belas bulan berinteraksi, saling tuding tak henti

Caci maki lagi-lagi menghampiri....

Sebulan saja dibilasnya....

Bila kata merangkai dusta, bila langkah membekas luka

Kumandang takbir, tahlil, tahmid kemenangan sebenarnya

Senandung akbar peredam dendam dalam jiwa, mengalir bersama gerak dan sepanjang nafas ini....

Tak usah risau...

Luntur semua dosa, kembali suci seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibunya....

S’gala maaf terdengar bersama beningnya linangan air mataku

Eid mubarak 1437 Hijriyah....

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin” Mohon Ma’af Lahir dan Bathin

Makassar, 5 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun