Negeri dongeng (Indonesia) terbiasa membiasakan yang tidak benar, dan membenarkan yang tidak benar, tapi kita memang sering terjebak pada perbuatan itu. Tuntunan hanya sebagai tontonan, tontonan dijadikan tuntunan, sebagai contoh pada lagu “pelangi” liriknya hanya menyebut tiga warna, yaitu merah, kuning, hijau saja padahal anak-anak juga tahu keles!, pelangi punya tujuh warna, ini salah satu contoh konkrit membiasakan yang tidak benar menjadi benar.
Cerita dibalik sengketa teman AHOK versus mantan teman AHOK di negeri dongeng jangan sampai merubah karakteristik terdidik menjadi “garong” saling menohok. Hati boleh panas namun kepala usahakan tetap dingin, dedikasikan kreativitas kalian pada politik cerdas bukan politik goblok, mengapa kita bersandiwara (seperti penggalan lagu diawal tulisan).
Sengkarut tersebut hanya akan menjadi bahan olok-olokan bangsa asing, bung!!!.
Makassar, 25 Juni 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H