[caption caption="Dokumen Pribadi/Subhan"][/caption]Bicara sampah sangatlah melimpah ruah, dari sekian melimpahnya sampah, plastik merupakan sampah yang sangat sulit terurai. Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan kemasan botol plastik sebagai wadah kemasan air minum, baik itu berupa air mineral maupun air minum isotonik. Manusia sebagai konsumen terbesar di dunia termasuk indonesia, selain efektif dan efisien air minum dalam kemasan botol plastik merupakan image kemakmuran ekonomi secara mutlak.
Lalu seiring pesatnya perkembangan revolusi industri kemasan botol plastik amankah untuk kita konsumsi? Saya tidak mau berandai-andai akan industri kemasan, mengingat fenomena penyimpangan perubahan iklim begitu ekstreme yang terjadi diberbagai daerah di indonesia bukan sekedar kamuflase alam, melainkan realita untuk memberikan pemahaman tersendiri bagi kita sebagai konsumen akan arti sebuah perubahan iklim, misalnya: buang sampah sembarangan dapat mengakibatkan banjir tetap masih ada yang membuang sampah sembarangan, seperti dari atas kendaraan umum maupun pribadi, longsor, kekeringan, gagal panen, dan sebagainya, masyarakat sudah merasakan sendiri dampaknya secara langsung. Semua ini adalah implikasi dampak dari perilaku masyarakat tidak peduli lingkungan.
Setidaknya dengan mengetahui akan jenis dan tipe dari kemasan-kemasan yang terbuat dari bahan plastik, masyarakat berkontribusi melindungi bumi dari rentan perubahan iklim tersebut. Pada dasarnya bahwa kemasan-kemasan yang terbuat dari plastik seperti botol-botol plastik sebenarnya telah diberi label yang terletak dibagian bawah botol untuk keperluan keamanan. Dan label dan simbol berbentuk segitiga yang ada dibawah botol plastik tersebut sangat penting untuk diketahui karena berkaitan dengan jenis bahan serta dampak pemakaiannya.
Secara internasional telah diatur label kode untuk kemasan plastik. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1988 di Amerika Serikat dan diadopsi pula oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Bagi masyarakat awam yang belum mengetahui sangat perlu untuk dicermati, karena tanda tersebut berkaitan dengan jenis bahan serta cara dan dampak pemanfaatannya bagi manusia.
Secara umum tanda tersebut berada di dasar, berbentuk segi tiga, di dalam segitiga akan terdapat angka, serta nama jenis plastik di bawah segitiga, dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut:
1. PETE/PET (Polyethylene Terephthalate)
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik berwarna jernih, tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, dan hampir semua botol minuman lainnya. Untuk pertekstilan, PET digunakan untuk bahan serat sintetis atau lebih dikenal dengan polyester PETE/PET direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI PAKAI. Penggunaan berulang kali terutama pada kondisi panas dapat menyebabkan melelehnya lapisan polimer dan keluarnya zat karsinogenik dari bahan plastik tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 ditengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. Jenis ini memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE biasa dipakai untuk botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan jerigen pelumas dan lain-lain.
Walaupun demikian sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI PEAKAIAN, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan HDPE bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 ditengahnya, serta tulisan V di bawah segitiga. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk mainan, selang, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol kecap, botol sambal, botol sampo dll. PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan. Makanan yang dikemas dengan plastik berbahan dapat terkontaminasi karena DEHA lumer pada suhu -15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE di bawah segitiga. LDPE (low density polyethylene), yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi). LDPE banyak dipakai untuk tutup plastik, kantong/tas kresek dan plastik tipis lainnya. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Walaupun baik untuk tempat makanan, barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan. Selain itu pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. PP (Polypropylene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP di bawah segitiga. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Jenis ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol, cup plastik, mainan anak, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Bahan yang terbuat dari PP bila ditekan akan kembali ke bentuk semula. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.