Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sejarah Kelam “Jugun Ianfu” Bangkitkan Emansipasi Wanita Masa Kini

10 Januari 2016   12:46 Diperbarui: 10 Januari 2016   12:46 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kisah pilu Jungun Ianfu memang pedih untuk diungkap dipermukaan, sehingga membuat kehilangan semangat untuk hidup, terlebih-lebih bagi yang membacanya.

Tentu setelah membaca uraian diatas sudah banyak mengetahui bahwa kaum wanita Indonesia saat ini boleh dibilang sudah banyak kemajuan dalam berbagai hal. Tidak sedikit kaum wanita Indonesia saat ini banyak terlibat langsung pada pembangunan bangsa Indonesia dari berbagai bidang. Di dunia politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, hukum, militer dan lain sebagainya.

Selain dari itu perjuangan perempuan jaman sekarang lebih baik melalui “emansipasi” wanita mengangkat harkat martabat, karena di eraglobalisasi ini masih banyak kaum wanita indonesia yang tertinggal dan tertindas dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang kian tak menentu pada sistem monopoli pemerintahan yang berjalan tidak seimbang.

Para wanita, tentu tidak lupa dengan semangat kartini "HABIS GELAP TERBITLAH TERANG."

DAHULU BODOH, SEKARANG PANDAI
DULU TIDAK TAHU, KINI SEMAKIN TAHU
SEMANGAT- BANGKITLAH!!!

Makassar, 2015

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun