Saya berani bilang, inilah pahlawan tanpa tanda sejati, tanpa banyak menuntut, tanpa banyak bicar, perantara buku dan kuda, menebar ilmu secara murah tapi tidak murahan, bahkan jauh dari bayangan saya, akhir-akhir ini banyak dermawan “andil” menyumbangkan buku, yang mungkin tidak pernah dilakukan donatur setelah booming di berbagai media.
Setiap keliling desa biasanya Luna membawa hingga 100 buku. Sebagian besar peminjam memang dari kalangan anak-anak, mereka meminjam buku cerita rakyat, cerita pahlawan dan buku bergambar. Sedangkan untuk orang dewasa biasa meminjam buku motivasi, buku pertanian dan buku peternakan.
Meski kebanyakan buku yang dibawa diluar mata pelajaran (non formal) sekolah, tujuan membudayakan minat baca terhadap anak-anak tercapai, bisa jadi diluar espektasi pak Ridwan.
Sebagai salah satu petugas perpustakaan instansi pemerintah tak jarang merasa sedih dengan keberadaan gedung-gedung perpustakaan, mewah berdiri, kaya fasilitas moderen, ruang perpustakaan ber AC tapi lengang pengunjung, tidak akan pernah pantas disandingkan dengan loyalitas Ridwan.
Allahu Akbar !!!, diantara meroketnya harga sembako, resume langkanya daging sapi akibat ulah spekulan negatif, masih ada manusia lugu namun cerdas meluangkan waktu serta tenaganya peduli terhadap perpustakaan. Intinya jauh dari watak monopoli kapitalis, kongkalikong, pat gulipat, potong sana-potong sini demi kepentingan pribadi atau golongan.
Sungguh !!! Luar biasa perjuangan beliau dalam mewujudkan semangat membaca.
Sudah saatnya !!! demam batu akik, masyarakat indonesia beralih mencintai buku, supaya tidak sebagai bangsa jahiliyah (kebodohan) yang menyuburkan neolib moderen, kolonial masa kini, feodalis, kapitalis, arogan dan “KEPALA BATU”. Pepatah bijak menyerukan “BUKU ADALAH JENDELA DUNIA”.
Impian Ridwan saat ini adalah dapat membeli kuda sendiri, karena Luna adalah kuda milik orang lain yang hanya dititipkan untuk diurus. "Saya khawatir kalau suatu saat Luna dijual oleh pemiliknya maka Kuda Pustaka bisa pupus ditengah jalan," pungkasnya.
Semoga manusia-manusia beruang/berduit terketuk hatinya mengulurkan bantuan terhadap figur-figur inspiratif seperti Pak Ridwan. Amin
Akhir kalimat, sebait puisi buat Pak Ridwan dan Kudanya :
Kuda “Pustaka” titipan juragan buat pak Ridwan
Si cantik bernama LUNA.
Malu dong....
Kuda saja mau berkecimpung sama buku
Sementara zaman millenium....
Katanya...
Serba digital dan online
Manusia berpendidikan masih mau diperbudak batu akik