Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kuda “Pustaka” Titipan Juragan Buat Pak Ridwan..

12 Agustus 2015   19:16 Diperbarui: 12 Agustus 2015   19:16 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber gambar : google.com

Kegelisahanku sempat tertunda beberapa minggu karena kerjaan, kini saya fokus meluangkan waktu spesial buat melahirkan sebuah tulisan, tanpa sengaja menyaksikan kisah inspiratif tayangan KOMPAS TV. Terperanjat sekaligus malu, sambil menelan ludah pun nyaris parau, takjub atas kegigihan figure bapak Ridwan Sururi (41). Sebenarnya, saya mau menyebutkan namanya saja, karena kita se usia sama-sama kepala empat.

Nyaris meniti air mataku menguak artikel ini, inspirasi pak Ridwan tanpa pamrih mencerdaskan kehidupan bangsa bersama kuda bernama Luna. "Luna tadinya kuda liar, tetapi saya jinakkan. Saya senang karena dia tidak menendang dan menggigit, makanya saya pilih dia untuk bertemu dengan anak-anak kecil. Kalau dengan Luna dijamin anak-anak aman," katanya.

Kehadiran kuda pustaka asuhannya menjadi primadona warga lereng Gunung Slamet memang selalu ditunggu kehadirannya oleh warga sekitar. Dari cerita di media, Ridwan mengatakan dirinya tidak mencari uang dari perpustakaan keliling tenaga kuda, karena dia "mencari kepuasan batin dari hobi."

Sesekali ku hela nafas dalam-dalam, saking merindingnya menyaksikan kisah inspiratif Ridwan, ini pantas disebut “bukan pahlawan kesiangan” bagi generasi penerus bangsa. Ditemani anak perempuannya, Indriani Fatmawati, dan kuda bernama Luna, Ridwan berkeliling dari satu desa ke desa lainnya membudayakan minat baca kepada anak-anak usia dini.

Varian judul buku yang dibawa kuda itu selalu ditunggu warga. Dipinjamkannya buku-buku tersebut secara cuma-Cuma alias gratis tanpa embel-embel "fee atau upeti". Tak dihiraukan peluh menetes membasi baju, sehingga nampak jelas sekali keringat keikhlasannya terpancar dari auranya yang murah senyum, patut diacungi 1000 jempol bahkan lebih. Ridwan selalu mengangkut bukunya ditemani kuda putih nan cantik bernama Luna (bukan artis Luna Maya) dan meminjamkan buku itu untuk anak-anak kecil maupun orang dewasa. Maka, pada hari-hari itu kuda tersebut berubah layaknya perpustakaan keliling.

Setiap hari-hari tersebut, Luna bersama Ridwan menembus dinginnya udara sejak setapak demi setapak menempuh perjalanan dengan medan yang kurang bersahabat menuju lokasi-lokasi kelilingnya. Di atas punggung Luna terlihat rak kayu yang penuh dengan buku.

Senyum kebahagiaan terkadang menghiasi wajah Ridwan merupakan ladang amal keluarga dunia akherat. Dengan setia Si Luna cantik mengikuti jejak tuannya membawa buku-buku untuk anak-anak. Tujuan pertama Ridwan adalah sekolah, yaitu SD 5 Serang. Sengaja berangkat pagi agar saat tiba di sekolah bersamaan dengan waktu jam istirahat. Sesampai di depan sekolah, sambil menunggu anak-anak istirahat, dia mulai menata buku yang dibawa di punggung Luna. Bukan artis loh, Maaf mbak Luna Maya!!!.

[

sumber gambar : google.com

Tidak butuh waktu lama sambil menata buku yang dia bawa bersama Luna. antusiasme anak-anak lebih senang karena ada kudanya, melayani peminjaman penuh keramahan, sekaligus mencatat buku yang dipinjam anak-anak SD. Waktu peminjaman buku diberikan kelonggaran kepada anak-anak maksimal satu minggu. Minggu berikutnya dia akan mengambil buku yang dipinjam dan menyediakan buku baru lagi. Jerih payahnya terbayar oleh banyaknya donatur dari kota, sebelumnya tidak pernah didapatkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun