Pemerintah juga menawarkan banyak fasilitas kesehatan melalui jamkesmas diantaranya konsultasi medis, tindakan medis, pemeriksaan dan pengobatan gigi, pelayanan KB, proses persalinan, rawat inap pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan jamkesmas.
Namun, program jamkesmas belum bisa terealisasikan sesuai rencana. Pemerintah kurang mengadakan sosialisasi tentang pentingnya memiliki jamkesmas. Banyak orang yang memiliki profesi seperti tukang becak, pemilik warung pinggir jalan, pedagang kaki lima tidak mengetahui tentang program tersebut.
Program ini juga dinilai beberapa orang kurang efektif. Ada beberapa kasus yang pernah terjadi pada pogram jamkesmas seperti halnya, kurang cekatannya pihak rumah sakit atau fasilitas kesehatan saat menangani pasien yang memakai jamkesmas, ibu hamil yang akan melakukan  proses persalinan juga sering dipandang sebelah mata dan tidak segera ditangani saat memakai jamkesmas.
Dikatakan juga jika berobat ke rumah sakit menggunakan kartu jamkesmas tidak dipungut biaya, namun kenyataanya banyak pihak rumah sakit yang masih memungut biaya dari pasien tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah hal yang utama yang harus dijaga. Sehat  itu mahal harganya, jika jatuh sakit maka dibutuhkan pengeluaran pendapatan untuk biaya pengobatan. Lalu tentang jamkesmas, menurut saya kurang bisa menjamin masyarakat miskin yang benar benar membutuhkan pengobatan tersebut. Alih-alih menjadi fokus utama, pasien yang menggunakan jamkesmas kebanyakan mendapatkan pelayanan yang kurang cekatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H