Mohon tunggu...
Agung_Pipied
Agung_Pipied Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat seni

Catatan Pasutri (Perjalanan Imajinasi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menikah Lagi; Tren Resolusi Tahun Ini

20 Januari 2017   08:45 Diperbarui: 20 Januari 2017   09:07 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: reinventingrelationship.files.wordpress.com

---

Setelah manampung, mengurai, memilah, dan memilih dari hasil audiensi bersama teman, ternyata sudah dapat diputuskan bahwa sebenarnya yang dibutuhkan menuju tahun 2017 adalah “Menikah Lagi”.

Ya, “Menikah lagi” menjadi sebuah “resolusi kocak” yang merupakan salah satu trend 'kecenderungan' berbagai kalangan, mulai dari yang masih muda, orang dewasa, artis, pejabat dan pada beberapa profesi lainnya.

“Menikah lagi” dianggap menjadi sebuah cita-cita bersama dalam menuju tangga kebahagiaan. Sebuah angan-angan yang tergambar menjadi sebuah keharmonisan, sebagai surga dunia dalam kehidupan nyata.

Benar bukan, Anda pasti sepakat dengan ide Saya?” dan bagi yang tidak sepakat pasti menyesal, karena ini adalah “salah satu“ bentuk kemenangan Kita dalam menjalani hidup di dunia.

Eitsssh,,Jangan lihat buku dari cover-nya, maka jangan baca tulisan tanpa membaca isinya” hehehe..

---

Kenapa “Menikah lagi” menjadi resolusi kocak untuk tahun 2017 ini?

Alasan ini adalah hasil analisa yang akurasinya sudah diakui Lembaga Validasi Pribadi alias Saya sendiri. Hehehe..

Tapi jangan “dipandang sebelah” dulu, karena Anda pasti sepakat dengan rincian alasan berikut;

  • Menikah adalah hukumnya sunnah bagi yang baligh dan wajib bagi yang mampu.
  • Menikah sebagai penyempurna separuh Agama
  • Menikah dapat menambah rejeki
  • Menikah akan lebih menuntun dalam kebaikan, kemandirian dan keadilan (pemimpin) dalam berkeluarga.
  • Menikah itu bisa lebih dari satu, (dua, tiga, atau empat). “point yang ini bukan rekomendasi ya,, hanya sekedar informasi”.hehehe….

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun