Mohon tunggu...
Pipi Lutina
Pipi Lutina Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis cerita dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kiamat

16 September 2024   11:10 Diperbarui: 16 September 2024   11:28 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kiamat

Karya, : Pipi Lutina

Apabila telah datang waktu nya

Matahari terbit di sebelah barat

Bumi bergoncang dengan dasyat nya

Ombak berdesir melupakan kemarahannya

Gedung --gedung  tinggi mencakar langit

hancur berkeping-keping dan berantakan

Burung -- burung terbang mengatup kan sayapnya

Bintang- bintang berkelip memcarkan kekesalannya

Bulan menangis dan mengumpat sangking takut nya

Semua yang hidup lari kesana kemari

Bagaikan kapas yang berhamburan

Semua manusia menjerit dan menanggis

Memohon ampun dan bertobat serta

Menyesali akan kehidupan yang dulu

 Mereka tidak percaya akan adanya hari kiamat

Mereka tidak percaya akan adanya  Alloh

Mereka tidak percaya  akan adanya hari pembalasan

Mereka tidak percaya akan adanya azab dari Alloh

Hidup Mereka terbuai dengan kesenangan dan kebahagiaan

Hidup mereka penuh dengan berfoya-foya

Hidup mereka di penuhi dengan kemaksiatan

Mereka selalu menyombongkan harta kekayaannya

Hingga mereka menganggap dirinya seorang raja

Yang harus di hormati,di layani  dan di sembah

Hingga tidak boleh satu orangpun

Yang membantah dirinya

Mereka tidak menjalani semua perintah Alloh

Mereka  tidak menjahui semua larangan Alloh

Hingga Alloh SWT marah dan murka kepada mereka

Hingga Alloh SWT menurunkan azabnya

Mereka menyesal dan menanggis

Memohon ampun kepada Sang Pencipta

Apalah artinya semua ini

Apalah artinya tanggisanmu

Apalah artinya penyesalan

Semua sudah terlambat

Kalau Alloh sudah berkehendak

Tidak ada satu pun  yang menghalanginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun